Kenapa Main Saham Bisa Rugi? Sebabnya Karena Ini

Pengalaman kehilangan modal bermain saham sungguh menggetarkan jiwa dan raga kita. Apalagi jika kesalahan ini terjadi berulang. Pusing dan tidak mau beraktivitas memang tidak bisa dihindari.

Sebetulnya yang paling penting bukan soal kerugiannya namun bagaimana kita mengelola kerugian ini agar tetap kecil dan masuk akal. Karena berinvestasi di pasar keuangan adalah cara untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu dan bukan kekayaan sesaat.

Anda harus memahami bahwa kehilangan uang selama periode tertentu adalah hal yang nyata pasti terjadi. Saham yang Anda pegang pasti akan mengalami pasang surut. Kesabaran adalah pengetahuan dasar yang harus diketahui pemula.

Mengabaikan Siklus Pasar dan Peristiwa Global

Orang sering kehilangan uang di pasar saham karena mereka tidak memahami siklus ekonomi makro dan kondisi pasar saham. Siklus bisnis dan ekonomi selalu berganti antara berkembang dan menurun. Hal ini pada dasarnya terkait dengan pertumbuhan ekonomi, perluasan pasar tenaga kerja, dan faktor ekonomi lainnya.

Ketika inflasi naik, harga naik dan pertumbuhan PDB melambat pasar saham mungkin juga terdepresiasi. Misalnya, jika Anda menjual dalam waktu seminggu setelah pandemi, investasi Anda kemungkinan akan merugi.

Menariknya jika Anda tidak melakukan apa pun setelah saham itu turun, bisa jadi justru Anda akan mendapatkan keuntungan. Karena dalam beberapa bulan setelah pandemi mereda, beberapa saham kembali ke tempatnya semula bahkan melampaui harga sebelumnya.

Itulah pentingnya bergabung dengan sesama trader atau investor saham. Karena tak mungkin Anda sendirian mengawasi sekian banyak hal yang terjadi di luar sana. Dengan melakukan “pengawasan” bersama-sama, perhitungan Anda akan semakin cermat.

Disinilah fungsi grup macam Rumah Saham Indonesia berperan. Dengan sejumlah member aktif, Anda akan terus menerima info-info terupdate yang akan mempengaruhi langkah kedepannya. Tertarik bergabung dengan salah satu grup saham terbesar di Indonesia ini? Anda bisa memulainya dengan mengklik tombol di bawah

Kenapa Main Saham Bisa Rugi? Karena, Anda Terlalu Emosi

Salah satu faktor utama orang bisa rugi dalam berbisnis saham adalah karena terlalu melibatkan emosi. Terutama ketakutan dan keserakahan karena ingin menghasilkan keuntungan yang tidak realistis.

Melengkapi diri dengan ilmu yang cukup adalah salah satu cara terhindar dari pengambilan keputusan berdasarkan emosi semata. Karena itu keberadaan lembaga pengajaran macam Rumah Saham Indonesia menjadi penting.

Anda bisa belajar dari mana saja, ilmu yang membuat Anda bisa berselancar di pasar saham dengan efektif dan meminimalisir keputusan emosional. Kurikulum yang sederhana dan mudah dipahami membuat Anda bisa lekas menguasainya. Bergabunglah saat ini juga untuk menghindari kerugian anda yang lebih besar.

Ingin Cepat Kaya (Tapi Bukan Tak Mungkin Anda Cepat Kaya)

Ada orang yang bisa cepat kaya dari bermain saham? Ada memang. Member Rumah Saham Indonesia banyak contohnya. Pengakuan macam screenshot di bawah ini banyak diberikan oleh member Rumah Saham Indonesia.

Namun meski cepat bukan berarti dilakukan serampangan. Karena pasar saham bukanlah investasi skema cepat kaya. Ini adalah cara memperoleh keuntungan secara legal yang perlu ilmu untuk melakukannya

Untuk menghindari kehilangan uang di pasar, hindari promosi penjualan yang aneh dan memberikan janji kekayaan cepat. Belajarlah dari para investor yang sudah terbukti berhasil macam mereka yang ada di Rumah Saham Indonesia ini.

Atur THR agar keuangan lebih tokcer

Sudah dapat THR? Ini memang musim panen bagi pekerja. Pasalnya momen ini jadi ajang dapat uang saku lebih dari perusahaan dalam bentuk THR. 

Namun karena sifat THR yang mirip-mirip “uang kaget”, tak heran banyak juga orang yang masih kagok dan kaget dalam mengelolanya. Padahal kalau diatur dengan benar, momen ini bisa jadi pintu masuk pengelolaan keuangan yang lebih baik.

1. Buat Catatan Keuangan

Hal pertama yang bisa Kita lakukan saat mengelola dana THR adalah membuat catatan keuangan sesuai dengan tujuan Kita. Pastikan untuk memisahkan uang THR Kita dari gaji bulanan Kita. Kemudian, tentukan tujuan penggunaan dana tersebut. Paling penting, sisihkan dana THR untuk dana darurat atau investasi. Sehingga Kita bisa merasakan manfaat dari dana tersebut di kemudian hari.

2. Sisihkan Uang Untuk Zakat Dan Sedekah

Tips mengelola THR selanjutnya adalah dengan menyisihkan uang THR untuk zakat dan sedekah. Saat Idul Fitri, umat Islam diwajibkan membayar zakat. Jadi Kita bisa menggunakan uang THR untuk membayar zakat fitrah. Selain zakat wajib, ada juga zakat harta atau mal dan sedekah lainnya yang bernilai ibadah. Kita juga bisa menggunakan uang THR untuk bersedekah atau membayar zakat mal.

3. Prioritaskan Kebutuhan

Saat Idul Fitri, biasanya kita menghadapi beberapa tradisi. Misalnya, belanja baju baru, hampers untuk kerabat atau teman, dan tradisi lainnya. Kebiasaan tersebut mungkin baik, tetapi kita juga harus bisa memahami kemampuan yang kita miliki.

Jika Kita tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan tradisi non-wajib tersebut saat berlebaran, sebaiknya prioritaskan kebutuhan Kita terlebih dahulu. Untuk memahami hal ini, Kita dapat membuat daftar kebutuhan prioritas Kita. Sehingga dana THR dapat dialokasikan dengan tepat.

4. Berinvestasi

Tip lain untuk menetapkan THR adalah dengan menyisihkan investasi. Dengan berinvestasi, kita bisa merasakan manfaat dari keuntungan ini di masa depan. Untuk produk investasi, penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi Kita.

Salah satu yang bisa dipilih adalah dengan berinvestasi di saham. Namun tentunya Kita perlu memahami saham macam apa yang bisa dipilih untuk memberikan return investasi yang menguntungkan. Khusus untuk hal ini, anda bisa tutut bergabung bersama Rumah Saham Indonesia untuk mempelajari seluk beluk dunia bisnis saham.

5. Gunakan Untuk Dana Mudik

Tahun ini, pemerintah akan mengizinkan masyarakat yang ingin mudik. Kalau mau mudik juga, uang THR yang diterima bisa digunakan untuk dana mudik. Kebutuhan dalam perjalanan pulang antara lain: Biaya tiket transportasi bagi yang menggunakan kendaraan umum. Biaya bahan bakar bagi masyarakat yang menggunakan mobil pribadi untuk pulang. Biaya pemeriksaan antigen atau PCR. Souvenir untuk keluarga di rumah. Pengeluaran lain selama perjalanan.

6. Gunakan Untuk Melunasi Utang

Jika Kita memiliki utang, dana THR paling baik digunakan untuk melunasi atau melunasi utang. Dengan mengutamakan pelunasan utang atau cicilan, Kita bisa lebih tentram dan nyaman setelah Idul Fitri.

7. Belanja Untuk Upgrade Kemampuan Diri

Tidak ada salahnya berbelanja dengan uang THR sebagai self reward sekaligus digunakan untuk meningkatkan kemampuan diri. Mungkin bisa dibilang ini merupakan investasi terbaik yang bisa dilakukan ketika punya uang berlebih.

Kita bisa ikut kursus atau pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan dan kualitas diri. Pilihannya saat ini bisa banyak sesuai minat kita masing-masing. Salah satunya misalnya dengan bergabung bersama Rumah Saham Indonesia. Di sini kita akan belajar seluk beluk perdagangan saham. Nantinya ilmu ini akan berguna dalam keputusan investasi kita ke depannya. Jadi tertarik bergabung?

Cerita Dari 300 Ribu per Bulan Jadi 1 Miliar

Terdengarnya mustahil namun sebetulnya tidak. Banyak cara bisa ditempuh untuk mengubah uang 300 ribu per bulan menjadi 1 miliar. Tapi kita tidak hendak bicara banyak, kita fokus saja membahas cara mencapai tujuan ini melalui dunia saham.

Namun sebelumnya, kita coba berhitung jika dana per bulan sebesar angka tersebut hanya disimpan begitu saja. Mari kita analogikan orang bernama Surya misalnya. Dari penghasilan rutinnya dia menyisihkan sedikitnya 300 ribu tiap bulannya.

Harapannya uang ini akan menjadi tabungan masa depannya. Ia menabung selama 180 bulan lamanya alias 12 tahun lamanya. Maka jika ia melakukannya rutin ia hanya akan mendapatkan 54 juta hasil tabungannya.

Tapi coba kita berandai, jika Surya berinvestasi di saham. Uang 300 ribu yang ia sisihkan, secara tertib dimasukannya ke dalam saham. Targetnya sangat sederhana per bulan ia hanya cukup mendapatkan profit sebesar 2,5 persen saja.

Kemudian dari hasil ini di bulan berikutnya dia tambahkan lagi 300 ribu, dan begitu seterusnya. Dengan hitungan yang sangat moderat ini, maka setelah 180 bulan uang Surya akan berkembang menjadi 1 miliar lebih. Berikut ini tabel gambarannya.

Coba bayangkan perbandingannya antara 54 juta dengan 1 miliar. Sangat jauh bukan? Dan perlu diingat, angka ini sangatlah moderat alias main sangat aman. Mereka yang sudah terjun di dunia saham pastinya lebih spektakuler dari hal tersebut. Para member di rumah saham bahkan tak sedikit yang prosentase return profit di angka tersebut hanya dalam hitungan hari bahkan jam.

Namun tentunya hal ini bisa dipelajari. Tidak butuh waktu lama, namun juga tidak bisa dilakukan begitu saja. Butuh metode yang baik untuk bisa menganalisa dan memilih saham-saham yang tepat. Diperlukan juga support system yang baik dari kelompok pertemanan sehingga bisa banyak berdiskusi.

Kamu sendiri tertarik dengan permodelan macam ini? Kamu bisa bergabung bersama Komunitas Rumah Saham Indonesia dengan mengklik tautan di bawah ini.

Rupanya ini 5 kesalahan kenapa kebanyakan orang jadi bangkrut ketika trading saham

Idiom mengatakan, nyaris 90 persen orang kehilangan uangnya ketika bermain saham. Faktanya memang begitu adanya. Kendati demikian masih saja banyak yang dengan penuh harap menjadi bagian dari 10 persen orang yang berhasil mendulang keuntungan.

Kita tentunya bisa saja termasuk dari yang 10 persen itu. Tapi untuk bisa mendulang keuntungan, kita harus memahami betul apa yang membuat sebagian besar orang kehilangan uangnya di bursa saham. Berikut adalah alasannya.

Jual Beli Saham Berdasarkan Tips (Gratisan) Saja

Ini merupakan kesalahan paling umum dilakukan, terutama bagi mereka yang baru terjun di bursa saham. Biasanya karena bingung harus memulai darimana. Walhasil orang-orang ini biasanya cuma mengandalkan tips gratisan dari hasil searching random di internet. Namanya juga gratisan, tipsnya pun kadang dibuat serampangan tanpa dasar.

Kondisi ini makin diperparah dengan keengganan belajar menganalisa sendiri. Sementara, kemampuan analisa ini seharusnya menjadi kemampuan utama mereka yang ingin sukses trading di bursa saham.

Agar tak terjebak dalam kesalahan ini, sebaiknya kamu bergabung di grup khusus yang berisi diskusi sehat tentang saham apa yang harus dibeli atau dijual. Kamu juga harus mempersenjatai diri dengan pengetahuan analisa yang cukup dengan cara mempelajarinya terlebih dahulu.

Bingung mulai darimana? Kamu bisa bergabung dengan grup eksklusif rumahsaham di link di bawah ini.

Cuma Memikirkan Dapat Untung Cepat

Ini kesalahan berikutnya. Perlu diingat, investasi-trading saham itu bukan aktivitas judi macam di kasino atau undian lotre. Bursa saham bukan tempat mengadu peruntungan belaka. Semua butuh perencanaan dan perhitungan.

Bukan berarti kamu tidak mungkin mendapatkan untung cepat. Tapi cuma memikirkan keuntungan cepat saja, justru akan membuatmu tercebur kedalam kerugian. Hal ini berkaitan dengan kesalahan berikutnya.

Menahan Lama (Kerugian) Menjual Cepat (Keuntungan)

Umumnya hal ini dilakukan mereka yang hanya ingin untung cepat. Keputusan jual atau beli saham cuma didasarkan pada apakah saham tersebut mengalami kerugian atau keuntungan. Begitu saham mengalami keuntungan, investor-trader buru-buru menjual dan mencairkan keuntungan. Sementara ketika melihat kerugian kadang terlalu lama menggantungkan diri dalam kerugian sembari berharap harga akan lekas positif.

Padahal seharusnya kapan jual kapan beli ini diputuskan berdasarkan analisa yang sudah dibuat sebelumnya. Ketika mendapati saham sedang untung, namun hasil analisa sebelumnya mengatakan belum waktunya jual dan masih akan dalam trend postif maka sebaiknya saham tersebut dipertahankan. Demikian juga sebaliknya ketika rugi.

Membabi Buta Ikut-Ikutan Yang Sedang Ramai

Mental “takut ketinggalan kereta” bisa berbahaya bagi para investor-trader. Pasalnya aksi jual atau beli yang hanya didasarkan pada isu apa yang sedang ramai hanya akan membuat keputusan kita menjadi keliru.

Khususnya untuk market Indonesia yang masih kecil kapitalisasinya, tentunya sangat mudah digoyang isu-isu yang kadang dibuat-buat. Karena itu, melengkapi diri dengan kemampuan analisa sendiri jadi suatu keharusan.

Terlalu Memperumit Urusan Jual Beli Saham

Hal ini mungkin terdengar kontradiktif alias bertolak belakang dengan alasan-alasan sebelumnya. Namun hal ini benar adanya. Banyak orang terlalu memperumit urusan analisa bursa saham dan jual belinya. Justru terlalu banyak analisa njlimet malah bikin investasi dan tradingmu tambah runyam.

Investasi saham itu sesungguhnya sesuatu yang mudah saja. Ini tentang mempelajari rantai suply dan demand belaka. Sesederhana itu sebetulnya. Karena itu kamu perlu belajar secara mudah pula.

Kalau kamu tertarik dengan konsep ini, kamu bisa bergabung dengan grup rumahsaham. Belajarnya pun bisa darimana saja sejauh internet menjangkau. Nantinya kamu juga akan bergabung dengan grup trader investor yang sudah berpengalaman sebelumnya. Kamu bisa bergabung di bawah ini.